Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan bahwa industri kuliner memberikan sumbangan cukup besar dalam ekonomi kreatif. Sebesar 30-40 persen pengeluaran rata-rata wisatawan dialokasikan untuk wisata kuliner.
“Motivasi orang untuk bepergian salah satunya itu kuliner. Biasanya kalau datang ke suatu daerah kemungkinan besar yang dicari juga kulinernya. Pengeluaran orang (wisatawan) untuk kuliner itu hingga 40 persen,” ujar Arief saat ditemui di Kementrian Pariwisata, Jakarta, Senin (9/4/2018).
Oleh sebab itu, untuk terus meningkatkan industri kuliner, kini Indonesia telah memiliki national food yang bisa diperkenalkan ke mancanegara. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) telah menetapkan soto sebagai makanan nasional Indonesia.
“Pemilihan soto karena dianggap paling mewakili Indonesia. Mudah dibuat dan ditemukan di Indonesia,” kata Arief. Baca juga : Soto Gading, Langganan Jokowi sejak Jadi Wali Kota Solo Sementara Kementrian Pariwisata menetapkan ada lima makanan nasional Indonesia.
Arief mengatakan penentuan makanan nasional ini bedasarkan Forum Group Discussion (FGD) komunitas kuliner. Berikut daftar lima national food Indonesia versi Kemenpar.
Sementara Kementrian Pariwisata menetapkan ada lima makanan nasional Indonesia. Arief mengatakan penentuan makanan nasional ini bedasarkan Forum Group Discussion (FGD) komunitas kuliner. Berikut daftar lima national food Indonesia versi Kemenpar :
1. Soto
Bisa dibilang, soto adalah salah satu jenis kuliner yang bisa ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Namun, berbeda tempat, berbeda pula jenis sotonya. Soto Bandung misalnya, memiliki ciri khas kuah bening dan pemakaian lobak sebagai salah satu komponennya.
2. Rendang
Makanan satu ini tentu sudah termahsyur, tak hanya bagi orang Indonesia tapi juga wisatawan mancanegara. Rendang pernah menyandang makanan terenak di dunia versi CNN. Kompleksitas bumbu dan keseimbangan rasa membuat makanan khas Ranah Minang ini digemari berbagai kalangan.
3. Sate
Seperti halnya soto, sate juga merupakan kuliner yang mudah ditemukan di berbagai sudut Nusantara. Pada dasarnya sate merupakan potongan daging yang ditusuk, kemudian diberi bumbu. Beda daerah, beda lagi jenis satenya. Tentunya Anda bisa membedakan sate padang dan sate madura. Itulah mengapa sate menjadi salah satu national food yang ditetapkan Kemenpar.
4. Nasi Goreng
Meski tampak biasa, kelezatan nasi goreng terkenal hingga mancanegara. Nasi goreng juga menjadi panganan favorit di beberapa restoran Indonesia yang berlokasi di luar negeri. Makanan ini juga sangat mudah ditemui di berbagai sudut perkotaan hingga pedesaan.
5. Gado-Gado
Indonesian salad, begitu turis mancanegara biasa menyebut gado-gado. Makanan yang terdiri dari campuran sayur disiram bumbu kacang ini juga sangat digemari masyarakat.
Terlebih lagi, ada beberapa makanan yang mirip gado-gado termasuk lotek (Bandung) dan pecel (Jawa). Selain menetapkan makanan nasional, ada tiga destinasi kuliner yang sesuai dengan United Nations World Tourism Organization (UNWTO) yakni Bali, Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang), dan Bandung.
“Ketiga daerah ini dipilih sesuai dengan standarnya ada tiga. Pertama produknya khas atau tidak, kedua komitmen dari pemerintah daerah, dan promosi,” kata Arief.
Arief juga mengatakan bahwa Kemenpar akan mempromosikan 10 restoran yang sudah ada di luar negeri. Tidak seperti Thailand, 10 restoran Indonesia tersebut akan diberikan insentif melalui co-branding oleh Wonderful Indonesia.
Terakhir, Arief menargetkan di tahun mendatang akan ada 100 restoran yang dipromosikan atau co-branding dengan Wonderful Indonesia
Sumber : travel.kompas.com