Garam telah menjadi hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Begitu pentingnya garam, sampai ada pepatah mengatakan “hambar bagaikan sayur tanpa garam”. Saat ini di masyarakat beredar dua jenis garam yang berbeda dengan garam yang sering Anda gunakan, yakni garam Epsom dan garam laut.
Sebagai salah satu bumbu masak yang paling penting, garam selalu ditambahkan pada berbagai masakan. Selain menambah nikmat rasa masakan, rasa asin yang diberikan oleh garam juga dapat menggugah selera makan.
Kebanyakan orang mungkin hanya mengetahui satu jenis garam, yakni garam dapur biasa. Namun tahukah Anda, ternyata masih banyak jenis garam yang populer di luar negeri. Ada banyak garam yang kerap digunakan di negara barat, beberapa di antaranya adalah garam laut (sea salt) dan garam Epsom.
Ketahui lebih lanjut tentang kedua jenis garam ini, mulai dari manfaat hingga perbedaannya, agar Anda dapat memanfaatkannya dengan tepat.
Kandungan dalam garam
Garam dapur yang biasa Anda gunakan terdiri dari kristal yang terbentuk dari dua komponen kimia utama, yakni natrium (Na) dan klorida (Cl), sehingga garam memiliki nama kimia natrium klorida (NaCl).
Keduanya merupakan dua jenis elektrolit utama dalam cairan tubuh, yang memiliki manfaat signifikan untuk membantu berjalannya impuls saraf dan otak.
Sebagian besar garam diperoleh dari tambang garam atau lewat penguapan air laut yang kaya akan mineral. Selain berfungsi untuk memberikan rasa kepada masakan, garam juga memiliki berbagai fungsi lain. Garam memiliki sifat antibakteri, sehingga dapat digunakan sebagai pengawet alami untuk makanan.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa mengonsumsi garam dalam jumlah yang berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan, karena dapat meningkatkan risiko penyakit darah tinggi.
Selain digunakan sebagai bumbu masak, garam juga memiliki khasiat lain seperti meredakan nyeri dan pegal otot, memberikan rasa relaks, mengurangi pembengkakan, dan bersifat antiseptik. Oleh karena itu, dewasa ini penggunaan garam juga kerap ditambahkan ke dalam air untuk berendam.
Lalu, bagaimana dengan garam laut dan garam Epsom, apakah penggunaannya juga sama seperti garam dapur?
Penggunaan garam laut
Sama seperti garam dapur, garam laut atau juga populer disebut sea salt sebagian besar juga terdiri dari natrium klorida. Meski demikian, jenis garam ini tidak sama seperti garam dapur yang umumnya memiliki tekstur halus.
Tekstur garam laut biasanya lebih kasar karena tidak melalui proses pengolahan serumit garam dapur. Oleh karena itu, garam laut yang dibuat dengan cara menguapkan air laut ini juga lebih kaya akan berbagai mineral lain seperti kalium, zat besi, kalsium, magnesium, dan zink.
Semakin gelap warna garam laut, maka semakin sedikit pula tahapan pemrosesan yang dilakukan, dan semakin banyak pula zat gizi yang terkandung di dalamnya.
Meskipun demikian, garam laut pada umumnya mengandung iodin lebih sedikit daripada garam dapur. Sebab, pada garam dapur selalu ditambahkan jumlah iodin tertentu yang dianjurkan oleh pemerintah.
Selain itu, pencemaran laut dikhawatirkan dapat berdampak kepada masuknya logam berat seperti timbal dan partikel plastik ke dalam garam laut. Hal ini patut diwaspadai meski dalam pembuatannya kandungan tersebut dapat dimurnikan atau dibuang terlebih dahulu.
Perlakuan yang berbeda untuk garam Epsom
Tidak seperti garam dapur dan garam laut, garam Epsom terdiri dari magnesium sulfat. Sesuai namanya, garam ini pertama kali ditemukan di kota Epsom, Inggris. Tidak seperti garam lainnya, garam Epsom ini tidak digunakan sebagai bumbu dapur, melainkan garam untuk berendam, atau disebut juga dengan garam mandi.
Meskipun sebenarnya garam Epsom yang mudah larut di dalam air ini bisa saja dikonsumsi, namun rasanya yang pahit menyebabkan garam ini kurang populer digunakan sebagai bumbu masak.
Selama ratusan tahun, garam Epsom telah dikenal sebagai obat untuk meredakan beberapa penyakit. Berendam dengan garam jenis ini dapat membantu meredakan kram, nyeri, pembengkakan, dan pegal otot, membantu membuat pikiran lebih relaks serta mencegah insomnia.
Selain itu, garam Epsom juga dapat membantu mengatasi konstipasi. Meskipun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut, khasiat tersebut disinyalir disebabkan oleh kandungan magnesium dalam garam.
Pilih mana?
Meskipun garam laut dan garam Epsom sama-sama dapat digunakan sebagai bumbu masak dan sebagai garam untuk berendam, keduanya tidaklah sama. Melihat sifat dan kandungannya, garam laut lebih populer digunakan sebagai bumbu masak dan garam Epsom digunakan untuk berendam.
Mengenai jenis garam mana yang sebaiknya digunakan, semua tergantung pada kebutuhan Anda. Bila Anda membutuhkan garam hanya untuk berendam dan kesehatan, pilihlah garam Epsom. Namun, bila Anda juga membutuhkan garam untuk memasak, garam laut bisa dijadikan pilihan sebagai variasi dari penggunaan garam dapur.
Demikianlah penjelasan seputar garam laut dan garam Epsom yang kini tengah populer di masyarakat. Bagaimana, tertarik mencobanya? Pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Khusus bagi Anda yang memiliki keluhan tekanan darah tinggi, jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, ya.
sumber : www.klikdokter.com