Industri 4.0 Butuh Lebih Banyak SDM yang Menguasai Teknologi

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengklaim kalau revolusi industri 4.0 dengan berbagai teknologi pendukungnya–seperti Internet of Things (IoT), cloud computing, advance robotic, dan lainnya–berpotensi meningkatkan nilai tambah dan kontribusi industri terhadap PDB nasional sebesar USD 120 miliar (Rp 1.688 triliun) hingga USD 150 miliar (Rp 2.110 triliun) pada 2025.

Menurut studi McKinsey, hal tersebut berpeluang meningkatkan nilai tambah terhadap PDB nasional sebesar USD 120-USD 150 miliar pada 2025.

“Selain itu, meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekitar 1-2 persen,” kata Airlangga Hartarto dalam acara Indonesia Industrial Summit (IIS) 2019 di Jakarta pekan ini.

Image result for industry 4.0

Menurutnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sudah membuat sebuah peta jalan yang diterapkan untuk mencapai tujuan Indonesia menjadi negara 10 besar ekonomi dunia pada 2030 yang diberi nama Making Indonesia 4.0.

Sejak peluncurannya oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) satu tahun lalu, Kemenperin melakukan berbagai langkah untuk mempercepat penerapan Making Indonesia 4.0 sebagai game changer pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam penerapan peta jalan tersebut selama satu tahun terakhir, lanjut dia, pemerintah telah menjalankan langkah-langkah strategis untuk mendukung percepatan adopsi industri 4.0.

Pertama, peluncuran Indonesia Industry Readiness Index 4.0 (INDI 4.0), atau indikator penilaian tingkat kesiapan industri di Indonesia dalam menerapkan teknologi era industri 4.0.

Tahap awal assessment INDI 4.0 telah diikuti oleh 326 perusahaan industri dari sektor industri makanan dan minuman, tekstil, kimia, otomotif, elektronika, logam, aneka, dan sektor engineering, procurement, and construction (EPC).

Airlangga menambahkan, era revolusi industri 4.0 menuntut kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam penguasaan teknologi.

Era ini akan memberikan peluang lapangan kerja baru di Indonesia hingga 18 juta orang, dengan 4,5 tenaga kerja baru diserap sektor industri dan 12,5 juta lainnya oleh sektor jasa penunjang industri

Sumber : Liputan6.com

Share this post with your friends

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat via Whatsapp